(30) NURUL 'A'YUN

43 Karya Tulis/Lagu Nur Amin Bin Abdurrahman:
(1) Kitab Tawassulan Washolatan, (2) Kitab Fawaidurratib Alhaddad, (3) Kitab Wasilatul Fudlola', (4) Kitab Nurul Widad, (5) Kitab Ru'yah Ilal Habib Luthfi bin Yahya, (6) Kitab Manaqib Assayyid Thoyyib Thohir, (7) Kitab Manaqib Assyaikh KH.Syamsuri Menagon, (8) Kitab Sholawat Qur'aniyyah “Annurul Amin”, (9) Kitab al Adillatul Athhar wal Ahyar, (10) Kitab Allu'lu'ul Maknun, (11) Kitab Assirojul Amani, (12) Kitab Nurun Washul, (13) Kitab al Anwarullathifah, (14) Kitab Syajarotul Ashlin Nuroniyyah, (15) Kitab Atthoyyibun Nuroni, (16) Kitab al 'Umdatul Usaro majmu' kitab nikah wal warotsah, (17) Kitab Afdlolul Kholiqotil Insaniyyahala silsilatis sadatil alawiyyah, (18) Kitab al Anwarussathi'ahala silsilatin nasabiyyah, (19) Kitab Nurul Alam ala aqidatil awam (20) Kitab Nurul Muqtafafi washiyyatil musthofa.(21) KITAB QA'IDUL GHURRIL MUCHAJJALIN FI TASHAWWUFIS SHOLIHIN,(22) SHOLAWAT TARBIYAH,(23) TARJAMAH SHOLAWAT ASNAWIYYAH,(24) SYA'IR USTADZ J.ABDURRAHMAN,(25) KITAB NURUSSYAWA'IR(26) KITAB AL IDHOFIYYAH FI TAKALLUMIL ARABIYYAH(27) PENGOBATAN ALTERNATIF(28) KITAB TASHDIRUL MUROD ILAL MURID FI JAUHARUTITTAUHID (29) KITAB NURUL ALIM FI ADABIL ALIM WAL MUTAALLIM (30) NURUL 'A'YUN ALA QURRATIL UYUN (31) NURUL MUQODDAS FI RATIBIL ATTAS (32) INTISARI & HIKMAH RATIB ATTAS (33) NURUL MUMAJJAD fimanaqibi Al Habib Ahmad Al Kaff. (34) MAMLAKAH 1-25 (35) TOMBO TEKO LORO LUNGO. (36) GARAP SARI (37) ALAM GHAIB ( 38 ) PENAGON Menjaga Tradisi Nusantara Menulusuri Ragam Arsitektur Peninggalan Leluhur, Dukuh, Makam AS SAYYID THOYYIB THOHIR Cikal Bakal Dukuh Penagon Nalumsari Penagon (39 ) AS SYIHABUL ALY FI Manaqib Mbah KH. Ma'ruf Asnawi Al Qudusy (40) MACAM-MACAM LAGU SHOLAWAT ASNAWIYYAH (bahar Kamil Majzu' ) ( 41 ) MACAM-MACAM LAGU BAHAR BASITH ( 42 ) KHUTBAH JUM'AT 1998-2016 ( 43 ) Al Jawahirun Naqiyyah Fi Tarjamatil Faroidus Saniyyah Wadduroril Bahiyyah Lis Syaikh M. Sya'roni Ahmadi Al Qudusy.

Selasa, 31 Juli 2012

Biasakan Sholawat NAbi


Membiasakan Membaca Salawat Nabi
Oleh: Nur Amin Abdurrahman
Dalam kehidupan ini, kemajuan teknologi di segala bidang membuat kehidupan terasa semakin mudah. Jarak dan waktu seakan tak lagi membuat manusia kerepotan. Dengan sekali klik, kita bisa dengan mudah mendapatkan segalanya dalam hidup ini. Kendati demikian, kemudahan yang diberikan tidak lantaran membuat persoalan semakin berkurang dan mudah diatasi. Terkadang persoalan kehidupan justru kian pelik dan sulit diselesaikan.
Hal inilah yang seharusnya menjadi sarana manusia untuk bertafakkur dan membuat hati untuk tetap tenang dalam menghadapi problematika kehidupan. Sebab dengan hati yang tenang dan kita akan mudah mencari jalan keluar. Salah satu hal yang bisa membuat hati menjadi tenang adalah dengan membiasakan diri membaca salawat atas Nabi Muhammad saw.
 Al- ‘Allamah Sayyid Abdurrahman ibn Mustofa al- Idrus (Mesir), menjelaskan dalam kitab Mira’atussyumush fi Manaqibi Ali al- Idrus, bahwa di akhir zaman nanti ketika sudah tidak ditemukan seorang murrabbi atau mursyid (guru spiritual) yang memenuhi syarat, maka tidak ada satupun amal yang bisa mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat) kepada Allah kecuali bacaan salawat kepada baginda Nabi Muhammad saw baik dalam keadaan tidur maupun terjaga.
Dari sisi hukum, para ulama sepakat atas diwajibkannya membaca salawat atas Nabi. Tetapi kemudian mereka berbeda pendapat mengenai kapan dan berapa kali umat Islam diwajibkan membaca salawat. Menurut Imam Malik, membaca salawat cukup sekali seumur hidup. Sedang menurut Imam Syafi’i umat muslim wajib membaca salawat setiap kali dalam tasyahud (tahiyat) akhir dalam masing-masing salat. Menurut ulama lain, wajib membaca salawat satu kali dalam setiap majlis. Ada juga ulama lain yang berpendapat bahwa membaca salawat wajib dilakukan setiap kali mendengar nama Nabi disebut. Ada pula yang berpendapat wajib untuk memperbanyak bacaan salawat. Secara umum, membaca salawat merupakan hal yang begitu agung dan tentu saja memiliki banyak keutamannya.
Salawat sebagai penghantar  ma’rifat kepada Allah bagi pengamalnya, dan tidak diharuskan membutuhkan mursyid (guru). Hal ini karena guru dan sanadnya (silsilahnya) langsung melalui Nabi (Hasyiyah Shawi al-Jalalayn). Ketentuan ini berbeda dengan dzikir. Dzikir (selain salawat) harus melalui bimbingan guru spiritual (mursyid) yang sudah mencapai derajat ma’rifat, jika tidak demikian maka akan mudah dimasuki setan, dan pengamalannya akan sangat sulit mendapat ma’rifat.
Keistimewaan serta buah dari salawat sangat banyak. Dalam kitab  Is’adur Rofiq, karangan Syekh Muhammad Ibn Salim disebutkan, keistimewaan salawat antara lain turunnya rahmat (anugerah), sarana penghapus dosa dan keburukan, mendatangkan hajat (kebutuhan), menghilangkan problematika yang sulit dipecahkan, sebagai penerang hati dan mendapat ridha Allah swt, mengetahui segala yang ghaib, menghilangkan aura panas seseorang menjadi dingan dan menjadikan berwibawa.
Dengan demikian, membiasakan diri membaca salawat jelas sangat penting. Ini mengingat begitu banyaknya manfaat yang bisa diraih. Dalam konteks sekarang, makin banyaknya problem dalam kehidupan ini salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan semakin banyak membaca salawat. Semakin banyak membaca salawat, selain sebagai bentuk cinta kepada Nabi juga sebagai sarana memhon kepada Allah agar membuat hati kita lebih tenang dan lebih nyaman. Dengan demikian, dalam menghadapi segala kesulitan dan tantangan akan selalu melihat dengan jiwa yang positif .
Bahkan, fatwa Sayyid Bakri Ibn Muhammad Syata, menyatakan salawat mengantarkan wushul kepada Allah swt serta dapat melimpahkan rizki. Barang siapa yang memperbanyak salawat, maka jasadnya diharamkan Allah dari api neraka. So, tak ada keraguan lagi kan dalam membaca salawat!
Sebaiknya, orang yang membaca salawat hendaklah dalam keadaan yang paling sempurna, yakni suci badannya, punya wudlu, menghadap kiblat, menghayati keagungan baginda Nabi dengan bermaksud tercapainya keingainan dan cita-cita, mengucapkan dengan tartil dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan kalimat-kalimatnya.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatnya bersalwat kepada Nabi . Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kepadanya (Nabi) dan berilah salam sesungguh salam kepadanya. (Q.S. Al Ahzab: 56) 

  • Penulis adalah  Ustadz Ma’had Qudsiyyah Kudus

Minggu, 29 Juli 2012

RISALAH HAID


Risalah Haid
1.ASAL-USUL HAID DAN DALILNYA
A.Haid secara harfiah dan istilah
Dalam etimologinya haid di ambil dari kata assayalaanu yang mempunyai arti mengalir.seperti halnya orang arab berkata haadho alwaadi idzaa saala yang berarti lembah basah ketika mengalir airnya.
Kemudian fuqoha menggunakan terminologi haid  sebagai ungkapan darah yang sudah di karakteristikkan bagi wanita,dan bukan di sebabkan adanya penyakit,yang keluar dari pusat ( ujung rahim ) wanita dlam waktu-waktu tertentu.
Selain kata haid,ada 15 nama yang di gunakan  sebagai penamaan untuk haid.di antaranya : thomats,dhohak,aktsar,a’shor,daroos,’arook,farook,thomis,nifas,mahodh,mahidh,dars,qur’un atau garap sari menurut istilah orang jawa.selain manusia,menurut ahli hewan ada 8 jenis hewan yang menstruasi,termasuk manusia wanita di dalamnya.meminjam istilah ahli mantiq yang menggolongkan manusia sebagai hewan yang berbicara.di antaranya unta,anjing,kuda,dan cicak yang menyisakan kontroversi di antara fuqoha,sementara kelinci,trenggiling,kelelawar dan manusia wanita ,sudah ada consensus dari fuqoha.
Menurut kepercayaan kita dan cerita dari para pakar muslim,syahdan wanita pertama yang mengalami haid adalah bunda siti hawa alaihassalam setelah turun dari surga sebab mengulurkan tangan memegang syajarotulkhuldi dan memeras air buah pohon ini.kemudian allah berfirman “Demi keluhuran dan keagunganku akan aku keluarkan darahmu seperti halnya engkau mengalirkan air pohon ini”,dan dalam riwayat lain di sebutkan bahwa perempuan bani israil lah yang pertama kalinya mengalami haid sebagai hukuman bagi mereka dan suami mereka.wallahu a’lam.
B.Dalil-dalil yang berkaitan dengan haid
Dalam surat al baqoroh ayat 222 ALLAH berfirman “Mereka bertanya kepadamu ( Muhammad SAW ) tentang haid,katakanlah : Haid itu adalah suatu kotoran.oleh karenanya hendaklah kamu menjauhkan didi dari wanita-wanita di waktu mereka haid,dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci.apabila mereka telah suci maka pergaulilah mereka di tempat yang di perintahkan oleh ALLAH kepadamu.sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri”.
Halnya al qur’an,dalam sebuah hadis rosulullah bersabda”haid ini adalah sesuatu yang telah di tentukan ALLAH atas wanita-wanita keturunan adam”.
Sababunnuzul atau sebab di turunkannya ayat di atas,seperti yang di sebutkan oleh sahabat anas Ra, berkata anas : bagi orang-orang yahudi apabila seorang wanita dari mereka sedang haid,mereka tidak member makan dan minum,juga tidak mau berinteraksi engan wanita haid dalam rumah-rumah mereka,kemudian nabi di Tanya oleh para sahabat lantas ALLAH menurunkan ayat WAYAS’ALUNAKA ‘ANIL MAHIIDHI….lalu nabi memerintahkan untuk memberi makan dan minum juga menyertai mereka di dalam rumah serta membolehkan apapun terhadp mereka kecuali bersenggama.orang-orang yahudi pun berkata”Muhammad tidak pernah menghendaki dari meninggalkan masalah kita,kecuali kita menyalahi atau berselisih dengan kehendaknya”.lalu datang lah abbad bin bisyr serta usaid bin hudhoir kepada rosululloh,keduanya pun menyampaikan apa yang di katakan orang-orang yahudi kepada beliau,keduanya berkata”ya rosul..apakah kita akan bersenggama dengan wanita saat haid?”spontan wajah rosul pun berkerut sampai kami mengira beliau akan marah kepada keduanya,lantas keduanya di beri minuman susu,kami pun tahu kalau beliau tidak marah.dari sebab di atas di ketahui bahwa yahudi betul-betul ekstrem dengan masalah haid wanita mereka sampai  menjauhkan mereka tanpa memberi makan dan minum,tanpa ada interaksi dalam rumah,sama halnya mengibaratkan mereka seperti penyakit dan kotoran,sementara orang nasrani malah kelewatan dengan menyepelekan senggama bersama wanita haid,tanpa peduli dengan haid wanitanya.
Islam datang dengan kemoderatannya.dengan membolehkan aktifitas yang bagaimana pun kecuali senggama.inilah kebaikan syariat islam ketika menganjurkan pemeluknya untuk iqtishod bainal amroin atau sedang-sedang di antara dua persoalan.
C.Hikmah haid
Di antara hikmah haid adalah menjadi tanda kedewasaan ( baligh) seorang wanita,menjadi alamat datangnya iddah,menjadi alamat kosongnya rahim wanita dari embrio janin,dan lebih meminimalisir wanita keluar rumah yang berarti mengurangi maksiat,sementara essensi yang sebenarnya hanya ALLAH yang maha mengetahui yang sebenarnya.
2.BATASAN UMUR WANITA SAAT HAID
Ketika remaja putri beranjak pada usia sekitar 9 tahun menurut hitungan penanggalan qomariyah (beredarnya bulan) maka seorang gadis sudah di bilang rawan haid.karena batas minimal keluarnya haid adalah sekitar usia 9 tahun qomariyah atau hilaliyah.jumlah hari dalam setahun penanggalan qomariyah adalah 354 hari plus 5, 1/6 hari sebab setiap 30 tahun jumlah hari bertambah 11 hari akibat terjadinya pertemuan matahari dan bulan.jumlah di atas tidak bias tambah kalau versi  melihat  tanggal (ru’yatulhilal),apabila menurut versi proses hitungan (a’dadiyah),jumlah hari dalam setahun 360 hari tanpa kurang tanpa lebih.adapun menurut hitungan penanggalan syamsiyah (beredarnya matahari),jumlah hari dalam setahun adalah 365,1/4 hari.
Dari data di atas apabila seorang gadis belum sampai genap usia 9 tahun,meskipun lebih dari sehari  semalam keluar darah,tentu tidak di katakan sebagai darah haid,melainkan darah fasad atau bisa di artikan darah kotor.sehingga tidak bisa di hubungkan dengan hukum-hukum yang berkaitan dengan haid,belum juga menjadi tanda baligh,dan tidak juga wajib mandi,akan tetapi membatalkan wudhu,dalam arti apabila masuk waktu sholat alat vital harus di sucikan dari darah yang keluar sebab najis,kemudian berwudhu untuk mengerjakan sholat.
Study kasus : misalnya ada gadis hendak berusia 9 tahun kurang dari 14 hari lagi keluar darah,keadaan ini sudah bias di katakana haid.sebab dalam masa 14 hari tidak mungkin memuat masa haid dan masa suci.alasannya adalah sebab batas minimal haid adalah masa di bawah 16 hari,artinya bisa 15,14,13 hari.karenanya bila belum sempurna 9 tahun,misalnya kurang 16 hari lagi atau lebih baru genap 9 tahun,dalam masa ini seorang gadis melihat darah atau keluar darah,maka kedaan ini tidak di namakan haid.kalau misalkan melihat darah kurang dari 20 hari lagi baru berusia 9 tahun,15 hari dalam masa ini bisa jadi masa haid kalau keluar darah,sisanya yang 5 hari bisa jadi merupakan masa suci.wallahu a’lam.
قا ل ر سو ل الله : د م الحيض هو الا سود المحتدم اي المحترق من شد ة حرارته                    
Bersabda rosululloh :”darah haid itu adalah yang berwarna hitam yang terasa membakar sebab saking panasnya”.
Adapun batas usia menophause wanita,fuqoha member batas umur 62 tahun.batasan ini merupakan qoul mu’tamad atau pendapat yang di jadikan tendensiakan tetapi haid sendiri tidak ada batas akhirnya,selama masih hidup,seorang wanita di mungkinkan masih bisa haid.
3.BATAS MASA HAID DAN DALILNYA
Umur 9 tahun merupakan batas usia minimal wanita mengalami menstruasi di dalam masa ini.dalam observasi yang di lakukan oleh imam syafi’i berdasarkan hadis yang di riwayatkan oleh al baehaqi dari aisyah Rah berkata assyafi’i : “yang paling mengherankan dari informasi yang ku dengar dari wanita haid adalah cerita wanita tihamah,rata-rata mereka mengalami haid saat usia 9 tahun” .selain berdasar hadis sebagai dalil naqli,fakta  di atas ternyata beliau juga memakai dalil empiris juga dalam analisanya.dengan kesimpulan apabila terjadi suatu persoalan yang tidak ada standartnya juga referensinya dalam syara’dan bahasa maka harus di kembalikan pada realitas yang ada.dan realitas 9 tahun inilah yang menjadi discovery imam syafi’i,9 tahun secara sempurna menurut qoul shohih.
3.A  BATAS WAKTU MINIMAL HAIDH
Keluarnya haid paling sedikit dalam masa sehari-semalam atau sekitar 24 jam.dalam masa inipun keadaan darah selalu muttashil (terus tanpa henti),konkretnya apabila wanita menempelkan pembalut di pastikan basah terkena cairan (darah menempel pembalut).
Apabila lebih dari sehari-semalam,misalnya keluar selama 3 sampai 5 hari dalam keadaan terputus-putus tidak muttashil, masa keluar terputus-putus ini pun jika di kumpulkan tidak genap 24 jam maka tidak di namakan haid.
Adapun darah yang terputus sebelum sampai masa 24 jam di namakan darah fasad (kotor),sehingga bila masuk waktu sholat wanita dalam kasus ini di perbolehkan wudhu tanpa harus mandi wajib,dengan syarat mensucikan dulu alat vitalnya sebelum wudhu dan sholat.
Batas minimal 24 jam inipun merupakan hasil analisa imam syafi’i setelah bertanya kepada para wanita di zaman beliau,sehingga beliau memvonis masa 24 jam sebagai batas minimal haid seperti yang di riwayatkan oleh s.ali bin abi tolib Ra.
3.B BATAS WAKTU KONVENSIONAL HAID
Batas normal keluar haid itu seminggu,6 sampai 7 hari,sesuai hadis rosul kepada hamnah binti jahsy ,yang di riwayatkan imam abi daud dan tirmidzi,dan imam tirmidzi mengkategorikan hadis ini shohih hasan.
تحيضين ستة ايام او سبعة فى علم الله تعالى ثم اغتسلى واذا رايت انك قد طهرت واستنقاءت  فصلى اربعا و عشرين او ثلاثا و عشرين ليلة و ايامهن و صومى فاءن ذلك يجزيك و كذالك فافعلى فى كل شهر كما يطهرن لميقات حيضهن  ”
Berkata ibnu batthol dalam bukunya syarh ghoribilmuhaddzab dan komentarnya tentang hadis di atas : “ tetapkanlah olehmu (wanita) tentang hukum haid ini dalam kebiasaan dan ijtihadmu,maka kamu bisa mengatakan haid dengan dasar hari yang kau hafal dari kebiasaanmu,sesuai pengetahuan yang di berikan ALLAH kepadamu,jika kebiasaanmu 6 maka haidmu 6 hari,dan jika kebiasaanmu 7,maka haidmu 7 hari”.memahami yang demikian halnya maka masa suci antara haid pertama dan berikutnya tepat 24 atau 23 hari dalam status normalnya.sebab dalam sebulan bisa terjadi haid dan suci menurut maju-mundurrrnya haid dan suci itu sendiri.jadi umpama haid keluar hanya dalam sehari semalam,tentu masa sucinya adalah 29 hari.
Yang di maksud dengan suci di sini adalah suci antara haid awal dan berikutnya,bukan suci antara haid dan nifas.sebab bisa saja suci selama 24 jam setelah nifas,lalu keluarhaid.
Adapun masa suci antara haid pertama dan berikutnya tidak ada standart paten,sebab ada wanita yang keluar haid hanya sekali dalam setahun,tetapi batas minimal suci adalah 15 hari berdasar pada dalil istiqro’.malah ada yang seumur hidup tidak pernah haid,halnya sy.fatimah binti rosul .dalam sebuah riwayat di sebutkan ketika beliau melahirkan putranya bersamaan tenggelamnya matahari,sampai waktu maghrib nifasnya sudah berhenti (mampet),kemudian beliau bersuci untuk menunaikan sholat,karenanya beliau mendapat gelar AL BATUL.
3.C BATAS WAKTU MAKSIMAL HAID
Haid dalam batas ini adalah 15 hari 15 malam,meskipun tidak ada kontinuitas.yang menjadi dalil dalam hal ini juga sebuah riwayat dari s.ali bin abi tolib dan observasi imam syafi’i (istiqro’).halnya assyafi’I,imam syarik dan imam atho’ juga sependapat dalam hal ini,sehingga observasi atau istiqro’ ini menjadi qoul yang mu’tamad (di buat tendensi) pun tidak sah jika memakai dasar hadis “تمكث احداهن شطر دهرها لا تصلى” sebab hadis ini terbilang batil dan tidak di ketahui secara pasti sumbernya,seperti yang di sampaikan imam nawawi dalam syarh al muhaddzab.
Berkata assyafi’i “ aku menyaksikan beberapa wanita haid,dari informasi mereka aku di teguhkan bahwa mereka tidak pernah haid melewati 15 hari”.
Dengan demikian jika wanita keluar haid terputus-putus dalam masa 15 hari,kadang haid dan kadangkala tidak,hanya kalau misalkan keadaan keluar terputus ini di kumpulkan bisa terhitung 24 jam,maka seluruhnya yang keluar merupakan darah haid.beda kalau wanita keluar darah lebih dari 15 hari,sebab yang demikian ini bukan haid,tetapi di namakan darah istihadhoh (penyakit).
Oleh Yusuf Ba Abd Shomad

RAHASIA ANGGOTA TUBUH


Rahasia Anggota Tubuh Menurut Islam 1 Agustus 2011
Rahasia Anggota Tubuh dari Kepala Hingga Kaki
. Rahasia wajah tampan .
Rasulullah saw bersabda:
إنَّ الله لا ينظرُ إلى صُورِكُم وأموالِكم ، ولكن ينظرُ إلى قلوبكم وأعمالكم. (م)
“Sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada rupa kalian atau harta kalian , akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” HR Muslim dari hadits Abu Hirr ra.
Yang dimaksud dengan “melihat” di sini adalah nazhrul I’tibar (menilai/menganggap). Syaikh Ibnu Daqiqil ‘ied menegaskan, “Maksudnya, pembalasan dari Alloh Swt tidak disesuaikan kepada rupa atau harta kita, tetapi berdasarkan hati dan amal kita.”
Syaikh Ibnu Rajab al-Hanbali menegaskan, “Bisa jadi seseorang yang rupanya menawan dan hartanya melimpah, akan tetapi hatinya rapuh tanpa taqwa. Sementara ada orang lain yang tidak menarik sama sekali dari segi dunia akan tetapi hatinya meluap-luap dipenuhi ketaqwaan kepada Alloh Swt. Orang kedua ini tentu yang dinilai mulia oleh Alloh Swt.” Meskipun penduduk di atas muka bumi memandangnya dengan pandangan hina karena kefakirannya dan keburukan wujud lahirnya.
Syaikh Ibnu Rajab melanjutkan, “Bahkan demikianlah biasanya! Orang yang mewah di dunia, lebih sering adalah calon penghuni neraka, sementara orang yang dinilai rendah dan remeh di dunia lebih sering merupakan penghuni jannah. Hal ini dapat dimengerti dari hadits shahih berikut:
كَمْ مِنْ أَشْعَثَ أَغْبَرَ ذِى طِمْرَيْنِ لاَ يُؤْبَهُ لَهُ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ مِنْهُمُ الْبَرَاءُ بْنُ مَالِكٍ.
“Betapa banyak orang yang berambut kumal, berdebu, mengenakan dua pakaian yang lusuh, dan tidak dipedulikan (oleh orang lain), namun bila dia bersumpah dengan nama Alloh niscaya Dia memuluskan sumpahnya. Termasuk dari mereka adalah Bara` bin Malik.” HR Turmudzi & Ahmad dari hadits Anas ra; hadits shahih li ghairihi.
Maka dari itu ulama` menasihatkan:
لاَ عِبْرَةَ بِحُسْنِ الظَّاهِرِ وَ زُخْرُفِ الِّلسَانِ مَعَ خُبْثِ الْجِنَانِ. (الفيض القدير 5 / 49)
“Tidaklah berarti keindahan lahir dan kefasihan lidah yang disertai dengan busuknya hati.”
. Rahasia rambut .
Rasulullah saw bersabda:
لاَ تَنْتِفُوا الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِى الإِسْلاَمِ إِلاَّ كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ/إِلاَّ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً.
“Janganlah kalian mencabut uban. Tiadalah seorang muslim beruban di masa Islam, melainkan uban itu menjadi sinar di hari kiamat kelak.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Melainkan Alloh mencatat satu kebaikan dan menggugurkan satu kesalahan (dosa) untuk setiap satu ubannya.” HR Abu Dawud dari hadits ‘Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya. Menurut Syaikh Munawi dalam at-Taisir, isnadnya shalih (baik). Syaikh al-Arna’uth menilai hadits ini shahih lighairihi.
Orang yang beruban mendapat kehormatan yang telah direkomendasikan oleh Nabi saw dalam hadits shahih berikut:
إِنَّ مِنْ إِجْلَالِ الله إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ وَ حَامِلِ الْقُرْآنِ غَيْرِ الْغَالِي فِيهِ وَ الْجَافِي عَنْهُ وَ إِكْرَامَ ذِي السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ.
“Sesunguhnya termasuk dari pengagungan kepada Alloh ialah menghormati orang tua, pengemban Al-Qur’an yang tidak berlebih-lebihan padanya tetapi bukan pula orang yang menjauh darinya, serta memberikan penghormatan kepada penguasa yang adil”. HR Abu Dawud dari hadits Abu Musa ra; hadits hasan.
. Rahasia mata .
Rasulullah saw bersabda:
إِسْتَعِيْذُوْا بِاللهِ تَعَالَى مِنَ الْعَيْنِ, فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ.
“Berlindunglah kepada Alloh Ta’ala dari mata, sebab mata itu adalah sesuatu yang bisa benar-benar terjadi.” HR Hakim dari hadits ‘Aisyah ra. Menurut Hakim, hadits ini shahih ‘ala syarthi Syaikhain.
Hadits ini cukup membingungkan sebagian ikhwan, akan tetapi kiranya hadits shahih berikut akan memperjelas apa yang dimaksud dengan “mata itu benar-benar terjadi”:
أَبو أُمَامَةَ بْن سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ يَقُولُ: اغْتَسَلَ أَبِي سَهْلُ بْنُ حُنَيْفٍ بِالْخَرَّارِ فَنَزَعَ جُبَّةً كَانَتْ عَلَيْهِ وَعَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ يَنْظُرُ قَالَ وَكَانَ سَهْلٌ رَجُلًا أَبْيَضَ حَسَنَ الْجِلْدِ قَالَ فَقَالَ لَهُ عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ وَلَا جِلْدَ عَذْرَاءَ [لم توطأ/لم تثقب] قَالَ فَوُعِكَ سَهْلٌ مَكَانَهُ وَاشْتَدَّ وَعْكُهُ فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُخْبِرَ أَنَّ سَهْلًا وُعِكَ وَأَنَّهُ غَيْرُ رَائِحٍ مَعَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَتَاهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ سَهْلٌ بِالَّذِي كَانَ مِنْ أَمْرِ عَامِرٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَامَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ أَلَّا بَرَّكْتَ إِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ تَوَضَّأْ لَهُ فَتَوَضَّأَ لَهُ عَامِرٌ فَرَاحَ سَهْلٌ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ بِهِ بَأْسٌ. (طأ) [وعك فلان: أصابه ألم من شدة التعب]
Abu Umamah bercerita, “Bapakku, Sahl bin Hunaif mandi di Kharrar maka dia melepas jubah yang dia pakai, sementara ‘Amir bin Rabi’ah memandanginya. Sahl memang lelaki berkulit putih dan indah menawan. Maka ‘Amir bin Rabi’ah berkomentar, “Belum pernah aku melihat seperti yang kulihat hari ini, bahkan tidak pula kulit seorang gadis perawan. Tiba-tiba Sahl langsung sakit di tempat, dan sakitnya semakin menjadi-jadi. Maka Rasulullah saw didatangi dan diberitahu, “Sahl sakit dan tidak dapat pulang bersama Anda wahai Rasulullah.” Maka beliau mendatanginya dan Sahl mengabari beliau perihal kejadian yang dilakukan oleh ‘Amir. Maka Rasulullah saw bersabda, “Dengan dasar apa seseorang dari kalian membunuh saudaranya? Mengapakah Anda (wahai ‘Amir) tidak mendoakan keberkahan? Berwudhulah Anda untuk Sahl .” Maka ‘Amir pun berwudhu untuk Sahl, lalu Sahl dapat pulang bersama Rasulullah saw seolah-olah tidak ada apa-apa. HR Malik; hadits shahih.
. Rahasia hidung .
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا اسْتَيْقَظَ أُرَاهُ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَتَوَضَّأَ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ. (خ)
“Bila seseorang dari kalian bangun dari tidurnya lalu berwudhu maka hendaklah dia melakukan istintsar (mengeluarkan air dari hidung; setelah istinsyaq) sebanyak 3 kali, sebab setan bermalam di lubang hidungnya.” HR Bukhari dari hadits Abu Hirr ra.
. Rahasia telinga .
Ada diriwayatkan:
إِذَا جَعَلْتَ إِصْبَعَيْكَ فِي أُذُنَيْكَ سَمِعْتَ خَرِيْرَ الْكَوْثَرِ . ( قط. موضوع )
“Bila Anda meletakkan kedua jari Anda pada kedua telinga Anda, niscaya Anda dengar suara air mengalir telaga Kautsar .” HR Daraquthni; hadits MAUDHU’ (PALSU).
Menurut Syaikh Ibnul Atsir, maksudnya adalah suara yang semisal
dengan suara air mengalir di telaga Kautsar. Jadi bukan suaranya yang sebetulnya. Namun sekali lagi, hadits ini palsu. Jadi tidak perlu dibicarakan lebih lanjut secara detail.
. Rahasia pipi .
Melihat orang berpipi masuk ke dalam, pasti komentar yang keluar adalah “Betapa kurusnya Anda.” Hal senada pernah dilontarkan kepada salah seorang ulama`, namun dengan tenang penuh wibawa dia menjelaskan, “Kulihat kuda yang dapat berlari kencang adalah kuda yang telah dikuruskan; bukan kuda yang gemuk dagingnya.” Maksud beliau, badan kurus biasanya terasa lebih ringan untuk melakukan ibadah. Maka termasuk suatu kelebihan bila Anda berbadan tambun namun giat dan dahsyat melakukan shalat tahajud di saat mata-mata terlelap. Orang gemuk hendaknya berhati-hati, sebab ada hadits shahih berikut ini:
إِنَّهُ لَيَأْتِى الرَّجُلُ الْعَظِيمُ السَّمِينُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ وَقَالَ اقْرَءُوا ( فَلاَ نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا ).
“Sesungguhnya akan datang seorang lelaki yang besar lagi gemuk di hari kiamat, namun di hadapan Alloh timbangannya tidak lebih berat daripada sayap seekor nyamuk.” Beliau bersabda, “Silakan baca ayat (yang artinya): “Maka Kami tidak menegakkan timbangan bagi mereka di hari kiamat kelak. ” Muttafaqun ‘alaih dari hadits Abu Hirr ra.
. Rahasia mulut .
Siapa nyana ternyata mulut bisa menyebabkan ridha Alloh Swt. “Bila untuk berdzikir tentunya!” demikan komentar seorang ikhwan. “Tidak harus!” kata ikhwan yang lain. “Bahkan untuk ‘permainan’ bisa jadi meridhakan Alloh Swt juga. Dalam Riyadhus Shalihin tentang pembahasan mu’amalah dengan istri, Syaikh Nawawi mengutip sebuah hadits shahih yang menunjukkan bolehnya/baiknya pasutri saling menyuapi makanan (dulang-dulangan, Jw.), yaitu:
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى اللُّقْمَةَ تَرْفَعُهَا إِلَى فِى امْرَأَتِكَ.
“Sesungguhnya Anda tidak menginfakkan apapun melainkan pasti diberi pahalanya, hingga suapan yang Anda angkat ke mulut istri Anda.” Muttafaqun ‘alaih dari hadits Sa’d bin Abi Waqqash ra.
Hadits ini dapat dipaham memberi makan kepada istri (meskipun istri memakannya sendiri tanpa disuapi oleh suami), namun bisa juga dimaknai menyuapkan makanan ke mulut istri. Sebagian sahabat ketika mendengar hadits semisal ini, dia pulang lalu menyuapi istrinya. Istrinya heran, maka dia jelaskan bahwa Nabi saw menyabdakan hal itu. Maka wahai ikhwan kami yang telah beristri, jangan sekali-kali seumur hidup keluarga Anda tidak pernah dihiasi dengan sunnah Nabi yang mulia ini.
. Rahasia bibir .
Ada diriwayatkan hadits yang unik: أَكْثِرُوا ذِكْرَ اللهِ حَتَّى يَقُولُوا : مَجْنُونٌ.
“Perbanyaklah dzikir kepada Alloh hingga mereka menganggapmu gila.”
HR Ahmad; hadits DHA’IF.
Kata Syaikh Munawi, al-Hafizh menilai hadits ini hasan. “Penilaian hasan tersebut justru tidak hasan (tidak baik),” tolak Syaikh al-Albani. Sebab dalam sanadnya terdapat rawi bernama Darrâj Abus Samh, yang dikenal banyak membawa hadits-hadits mungkar. Syaikh Dzahabi menukilkan beberapa contoh hadits mungkarnya, dan hadits di atas adalah salah satunya! (Adh-Dha’ifah 517)
Kiranya cukup bagi kita untuk senantiasa menggerak-gerakkan bibir dengan dzikir meskipun orang-orang merasa aneh dari hal itu, sebuah hadits shahih berikut ini:
َانّ رَسُول اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى هَمَسَ شَيْئاً لاَ نَفْهَمُهُ وَلاَ يُحَدِّثُنَا بِهِ – قَالَ – فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَطِنْتُمْ لِى ». قَالَ قَائِلٌ نَعَمْ. قَالَ « فَإِنِّى قَدْ ذَكَرْتُ نَبِيًّا مِنَ الأَنْبِيَاءِ أُعْطِىَ جُنُوداً مِنْ قَوْمِهِ فَقَالَ مَنْ يُكَافِئُ هَؤُلاَءِ أَوْ مَنْ يَقُومُ لِهَؤُلاَءِ ». أَوْ كَلِمَةً شَبِيهَةً بِهَذِهِ شَكَّ سُلَيْمَانُ قَالَ « فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ اخْتَرْ لِقَوْمِكَ بَيْنَ إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ أُسَلِّطَ
عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ أَوِ الْجُوعَ أَوِ الْمَوْتَقَالَ – فَاسْتَشَارَ قَوْمَهُ فِى ذَلِكَ فَقَالُوا أَنْتَ نَبِىُّ اللَّهِ نَكِلُ ذَلِكَ إِلَيْكَ فَخِرْ لَنَا. قَالَ فَقَامَ إِلَى صَلاَتِهِ – قَالَ – وَكانُوا يَفْزَعُونَ إِذَا فَزِعُوا إِلَى الصَّلاَةِ قَالَ – فَصَلَّى قَالَ أَمَّا عَدُوٌّ مِنْ غَيْرِهِمْ فَلاَ أَوِ الْجُوعُ فَلاَ وَلَكِنِ الْمَوْتُ. قَالَ فَسُلِّطَ عَلَيْهِمُ الْمَوْتُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَمَاتَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ أَلْفاً فَهَمْسِى الَّذِى تَرَوْنَ أَنِّى أَقُولُ اللَّهُمَّ يَا رَبِّ بِكَ أُقَاتِلُ وَبِكَ أُصَاوِلُ [سطا عليه ليقهره] وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.
Rasulullah saw bila selesai shalat beliau berbisik dengan sesuatu yang kami tidak pahami dan beliau tidak memberitahu kami mengenainya. (Lalu setelah ditanya) beliau menjawab, “Apakah kalian mengetahui hal itu?” Seseorang menjawab, “Ya.” Beliau menjawab, “Aku teringat seorang nabi yang dianugerahi beberapa tentara (yang besar) dari kaumnya, hingga dia (merasa bangga) dan berkata, “Siapa yang mampu menandingi mereka atau melawan mereka?” Atau kalimat yang semisal itu (Syaikh Sulaiman ragu). Maka Alloh pun mewahyukan kepadanya: Pilihlah untuk kaummu salah satu dari 3 pilihan, 1) Aku menjadikan musuh dari luar (non muslim) berkuasa atas mereka, 2) Mati kelaparan, atau 3) Mati mendadak.” Maka dia pun bermusyawarah dengan kaumnya, maka mereka menjawab, “Anda adalah nabi Alloh, maka semua pilihan itu terserah Anda, silakan tentukan pilihan Anda untuk kami.” Maka dia pun berdiri melakukan shalat –memang kebiasaan mereka bila dikejutkan atau takut sesuatu, mereka segera melakukan shalat-. Nabi itu lantas berdoa, “Adapun musuh dari luar, maka janganlah. Adapun lapar, jangan pula. Akan tetapi kematian saja.” Maka kematian pun merenggut mereka selama 3 hari, hingga mencapai 70.000 orang dari mereka. “Jadi bisikanku yang kalian ketahui itu adalah aku berdoa: Ya Alloh wahai Rabbku, sesungguhnya aku berperang hanya dengan (bantuan)–Mu, dan hanya dengan-Mu pula aku menyergap/menyerang, dan tiada daya serta kekuatan selain dengan (bantuan)-Mu.” HR Ahmad, dengan sanad shahih ‘ala syarthi Muslim.
. Rahasia lidah .
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا.
“Bila anak Adam masuk pagi hari, maka semua anggota badannya menunduk-nunduk kepada si lidah lalu berkata kepadanya, “Bertaqwalah kepada Alloh dalam hal kami, sebab tiada lain kami tergantung Anda; bila Anda lurus kami pun lurus, dan bila Anda bengkok maka kami pun bengkok pula.” HR Turmudzi dari hadits Abu Sa’id ra; hadits hasan.
. Rahasia tangan .
Rasulullah saw bersabda: لاَ تَبْسُطْ يَدَكَ إِلاَّ إِلَى خَيْرٍ !!!
“Jangan Anda hamparkan (pergunakan) tangan Anda kecuali kepada kebaikan!” Sebuah kisah indah menyebutkan:
عَنْ أَسْوَدَ بْنِ أَصْرَمَ الْمُحَارِبِيِّ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ أَوْصِنِي . قَالَ : أَمْلِكْ يَدَكَ . قَالَ : فَمَا أَمْلِكُ إِذَا لَمْ أَمْلِكْ يَدِي ؟ قَالَ أَمْلِكْ لِسَانَكَ . قَالَ : قُلْتُ : فَمَا أَمْلِكُ إِذَا لَمْ أَمْلِكْ لِسَانِي . قَالَ : لاَ تَبْسُطْ يَدَكَ إِلاَّ إِلَى خَيْرٍ وَ لاَ تَقُلْ بِلِسَانِكَ إِلاَّ مَعْرُوفًا.
Aswad bin Ashram al-Moharibi bercerita, “Aku berlata: Wahai Rasulullah, berwasiatlah kepadaku.” Beliau bersabda, “Kuasailah tanganmu.” Kukatakan, “Apa yang harus kukuasai bila aku tidak bisa menguasai tanganku?” Beliau bersabda, “Kuasailah lisanmu.” Kukatakan, “Apa lagi yang harus kukuasai bila aku tak mampu menguasai lidahku?” Beliau berwasiat, “Jangan Anda hamparkan tangan Anda kecuali kepada kebaikan, dan jangan mengucapkan dengan lidah Anda kecuali kebaikan pula.” HR Abu Nu’aim; hadits hasan lighairihi.
. Rahasia dubur .
Siapa sangka bahwa DUBUR bisa menjadi penyebab KUFUR?! Sungguh itu benar, sebagaimana sabda Nabi saw:
لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى رَجُلٍ يَأْتِي امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا.
“Alloh tidak (mau) melihat (dengan pandangan Rahmat) kepada seseorang yang mendatangi istrinya pada duburnya.” HR. Nasa`i (dalam ‘Isyratin Nisa`), Turmudzi, & Ibnu Hibban dengan sanad hasan. Hadits ini dinilai hasan oleh Turmudzi, dan dinilai shahih oleh Ibnu Râhûyah/Râhawaîh.
مَلْعُونٌ مَنْ يَأْتِي النِّسَاءَ فيِ مَحَاشِّهِنَّ. (يعني: أدبارهن).
“Terlaknat siapa saja yang mendatangi istri-istri mereka pada dubur-dubur mereka.“ HR. Ibnu ‘Adi dengan sanad yang hasan, yaitu dari riwayat Ibnu Wahb dari Ibnu Lahi’ah, dan ini dikuatkan dengan hadits syahid dari hadits Abu Hirr ra. yang diriwayatkan oleh Abu Dawud & Ahmad.
مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوْ امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ فَقَدْ كَفَرَ/بَرِئَ مِمَّا أَنْزَلَ اللّه عَلَى مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلَاة وَالسَّلَامُ. [كفر: لفظ حم. برئ: لفظ د]
“Siapa saja yang mendatangi istri yang sedang haidl, atau mendatangi istri pada duburnya, atau mendatangi seorang dukun lalu membenarkan ucapannya, maka sungguh dia telah KAFIR terhadapa apa yang diturunkan kepada Muhammad.” HR. Ash-habus Sunan selain Nasa`i (dia hanya meriwayatkannya dalam ‘Isyratun Nisa`; tidak dalam kitab Sunannya), Darimi, & Ahmad, dengan sanad yang shahih.
Karena itulah ketika Ibnu ‘Abbas ra ditanyai tentang mendatangi istri pada duburnya beliau berkomentar:
هذَا يَسْأَلُنِي عَنِ الْكُفْرِ.
“Orang ini bertanya kepadaku tentang kekafiran.” HR. Nasa`i & Ibnu ) dalam kitab Inâbah, dengan sanad yang shahih.JBaththah (
. Rahasia pantat .
Rasulullah saw bersabda:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ. فَإِذَا خَرَجَتْ اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ.
“Perempuan adalah aurat . Maka bila ia keluar, setan pun menghias-hiasinya di mata kaum lelaki.” HR Turmudzi dari hadits Ibnu Mas’ud ra; hadits shahih.
Apa hubungan hadits ini dengan pantat? Semoga hadits shahih berikut ini cukup memberikan jawaban bagi Anda:
إِنَّ الْمَرْأَة تُقْبِل فِي صُورَة شَيْطَان وَتُدْبِر فِي صُورَة شَيْطَان.
“Sesungguhnya perempuan itu datang dalam bentuk setan, dan kembali dalam bentuk setan pula.” HR Muslim dari hadits Jabir ra.
Jadi, depan dan belakangnya dalam bentuk setan. Maksudnya, bagian manapun dari perempuan adalah mengundang syahawat, maka diserupakan dengan setan yang senantiasa mengajak hawa nafsu melampiaskan syahawatnya. Syaikh Nawawi menasihatkan, “Oleh karena itu diambil pelajaran dari hadits ini bahwa lelaki HARUS MENUNDUKKAN MATA DARI MELIHAT BAJU MEREKA, dan berpaling dari mereka secara mutlak. Juga, tidaklah pantas bagi perempuan keluar di tengah-tengah kaum lelaki kecuali karena darurat.” (Syarah Muslim)
. Rahasia betis .
Rasulullah saw bersabda:
إِذَا جَمَعَ اللَّهُ الْعِبَادَ بِصَعِيدٍ وَاحِدٍ نَادَى مُنَادٍ : لِيَلْحَقْ كُلُّ قَوْمٍ بِمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ. فَيَلْحَقُ كُلُّ قَوْمٍ بِمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ ، وَيَبْقَى النَّاسُ عَلَى حَالِهِمْ فَيَأْتِيهِمْ فَيَقُولُ : مَا بَالُ النَّاسِ ذَهَبُوا وَأَنْتَمْ هَا هُنَا؟ فَيَقُولُونَ : نَنْتَظِرُ إِلَهَنَا فَيَقُولُ : هَلْ تَعْرِفُونَهُ؟ فَيَقُولُونَ : إِذَا تَعَرَّفَ إِلَيْنَا عَرَفْنَاهُ. فَيَكْشِفُ لَهُمْ عَنْ سَاقِهِ فَيَقَعُونَ سُجُوداً وَذَلِكَ قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى (يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلاَ يَسْتَطِيعُونَ) يَبْقَى كُلُّ مُنَافِقٍ فَلاَ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَسْجُدَ ثُمَّ يَقُودُهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ.
“Bila Alloh mengumpulkan hamba-hamba di suatu tempat, seorang penyeru menyerukan, “Hendaklah setiap kaum bergabung dengan apa yang dulu mereka sembah!!!” Maka setiap kaum pun menggabungkan diri dengan sesembahan mereka masing-masing, namun ada beberapa orang yang masih diam di tempat dalam kondisi semula, maka penyeru itu mendatangi mereka dan bertanya, “Mengapa orang-orang sudah pergi sementara kalian tetap di sini?” Mereka menjawab, “Kami menunggu Sesembahan kami.” Dia bertanya, “Apakah kalian mengenali-Nya?” Mereka jawab, “Bila Dia memperkenalkan kepada kami, kami pun akan mengenalinya.” Maka Dia (Alloh Swt) menyingkapkan betis-Nya lalu mereka pun tersungkur melakukan sujud. Itulah yang ditegaskan oleh Alloh Ta’ala: “Di hari yang disingkap betis yang agung, dan mereka diseru untuk bersujud namun mereka tak mampu bersujud.” Setiap orang munafiq tidak mampu melakukan sujud! Kemudian Alloh menuntun mereka (orang-orang beriman) menuju ke jannah.” HR Muslim dari hadits Abu Hirr ra.
. Rahasia mata kaki .
ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ » قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ثَلاَثَ مِرَارٍ. قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ. (باب بَيَانِ غِلَظِ تَحْرِيمِ إِسْبَالِ الإِزَارِ)
“Ada 3 orang yang TIDAK AKAN DIAJAK BICARA OLEH ALLOH di hari kiamat, dan Dia tidak mau melihat mereka (dengan pandangan rahmat), dan tidak akan menyucikan mereka, dan bagi mereka siksa yang menyakitkan.” Hadits ini disampaikan oleh Rasulullah saw hingga diulang 3 kali, maka Abu Dzarr berkata, “Sungguh rugi betul mereka! Siapakah mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “PELAKU ISBAL (menjuraikan pakaian), tukang mengung-kit-ungkit, dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.”
Mengomentari hadits ini, Syaikh Nawawi menulis judulnya: “Bab Penjelasan DAHSYATNYA PENGHARAMAN MENGISBALKAN SARUNG.”
. Rahasia Kulit Ahli Dzikir .
Rasulullah saw bersabda:
طَهِّرُوا هذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللهُ فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: الّلهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.
“Sucikanlah badan-badan ini, semoga Alloh menyucikan kalian. Sebab tidaklah seorang hamba bermalam dalam keadaan suci melainkan pasti seorang malaikat bermalam bersamanya dalam baju yang melekat tubuhnya. Dia tidak membalikkan badan kapanpun di malam hari, melainkan malaikat itu mendoakan, “Ya Alloh ampunilah hamba-Mu, sebab dia bermalam dalam keadaan suci.” HR Thabarani dalam al-Ausath dengan sanad yang jayyid (baik) dari hadits Ibnu ‘Abbas ra; hadits hasan li ghairihi.
sumber: http://www.facebook.com/notes/raden-kian-santang/-rahasia-anggota-tubuh-menurut-islam/10150232872196065Ditulis
Oleh : Drs.H.Bambang Sucipto Bin Jahjo Wasito
Raden.H.Kian Santang.212/t212kyb@gmail.com